Bersyukur itu, pada hakikatnya, memang melibatkan perbandingan. Kita baru benar-benar merasakan nikmat sehat ketika pernah merasakan sakit. Kita akan menghargai kenyamanan rumah ketika pernah tidur di tempat yang sempit dan tidak layak. Tanpa adanya pembanding, kita tidak pernah bisa mengukur seberapa baik atau buruknya situasi yang sedang kita hadapi. Pembandinglah yang memberi kita tolok ukur, yang membuat kita sadar bahwa keadaan yang kita miliki saat ini, meskipun mungkin belum sempurna, tetap jauh lebih baik dibandingkan kemungkinan terburuk yang pernah kita alami atau yang dialami orang lain. Maka, melihat ke bawah bukan berarti merendahkan orang lain, tapi mengingatkan diri sendiri bahwa kita punya alasan untuk berterima kasih atas apa yang sudah ada.
Hal Bersyukur
Memuat komentar…
Tidak bisa memuat komentar.
Tampilkan lebih banyak
Artikel Terkait
Memuat artikel…
Tidak ada artikel terkait.