Semua Pilihan Hidup Berat

Menikah itu berat—ada kompromi, ada tanggung jawab, ada perjalanan panjang yang penuh ujian. Menjadi single juga berat—ada rasa sepi, ada pandangan miring dari orang, ada perjuangan sendiri untuk bertahan. Memiliki anak itu berat—tidur yang terpotong, pengorbanan tanpa henti, dan kekhawatiran seumur hidup. Tidak memiliki anak pun berat—ada rasa hampa, tekanan sosial, dan pertanyaan-pertanyaan yang tak selalu nyaman untuk dijawab.

Intinya, semua pilihan hidup ini punya bebannya masing-masing. Tidak ada jalur yang bebas dari rasa lelah, tidak ada jalan yang sepenuhnya mulus. Maka, pilihlah jalan yang menurutmu pas beratnya untukmu—yang sanggup kamu pikul tanpa menghancurkan dirimu. Pilih dengan kesadaran, bukan karena paksaan atau standar yang dipasang orang lain. Karena yang akan menjalani dan menanggungnya adalah dirimu, bukan mereka yang cuma pandai memberi komentar dari pinggir jalan.

Hidup ini memang berat, tapi jangan menambah beratnya dengan sengaja menginjak orang lain. Tidak sengaja saja sakitnya luar biasa, apalagi kalau sengaja. Kita tidak tahu beban apa yang sedang mereka pikul; bisa jadi mereka sedang berada di titik rapuh, di mana satu injakan saja cukup untuk menjatuhkan mereka ke jurang yang lebih dalam.

Berat itu sudah jadi bagian dari hidup, tapi cara kita memperlakukan orang lain adalah pilihan. Kita tidak bisa membuat hidup orang lain jadi ringan sepenuhnya, tapi setidaknya kita bisa memilih untuk tidak menambah bebannya. Karena di dunia yang sama-sama berat ini, sedikit rasa hormat dan empati adalah hal yang bisa membuat kita semua tetap berjalan.

Komentar

Memuat komentar…
Tidak bisa memuat komentar.
Tampilkan lebih banyak
Artikel Terkait
Memuat artikel…
Tidak ada artikel terkait.
Terima pembaruan lewat email