Mau siapapun Presidennya, tidak akan pernah cocok dengan semua manusia. Bukan karena Presidennya pasti salah, tapi karena sifat dasar manusia memang begitu: setiap orang membawa kepentingan, sudut pandang, dan keinginan masing-masing. Selalu ada yang merasa puas, selalu ada yang merasa kecewa.
Itu sudah bawaan orok—manusia pada dasarnya hanya benar-benar cocok dengan dirinya sendiri. Kita bisa setuju dengan orang lain dalam beberapa hal, tapi akan tetap berbeda dalam hal-hal lainnya. Bahkan dalam keluarga atau pertemanan, perbedaan itu muncul. Apalagi jika yang dibicarakan adalah pemimpin sebuah negara dengan jutaan kepala dan jutaan isi hati.
Maka, berharap semua orang seragam pendapatnya tentang seorang Presiden adalah seperti berharap semua orang punya selera makanan yang sama. Mustahil. Yang bisa kita lakukan hanyalah menerima bahwa perbedaan itu wajar, dan bahwa tidak ada pemimpin yang bisa memuaskan semua orang sekaligus.