Cinta dan Benci

Yang menyanjung dan menciummu belum tentu mencintaimu. Banyak orang pandai berkata manis dan memberi pelukan hangat hanya untuk mendapatkan sesuatu darimu. Pujian bisa tulus, tapi juga bisa menjadi topeng yang menyembunyikan niat lain. Tidak semua senyum berarti kejujuran; kadang ia hanyalah strategi untuk mengambil hati sebelum mengambil apa yang mereka mau.

Yang mengkritik dan memukulmu belum tentu membencimu. Ada kritik yang lahir dari rasa peduli, dari keinginan agar kamu tumbuh dan belajar. Ada teguran yang terdengar keras, tapi justru menyelamatkanmu dari kesalahan yang lebih besar. Tidak semua yang menyakitkan adalah musuh, sama seperti tidak semua yang menyenangkan adalah sahabat.

Hidup mengajarkan kita untuk tidak menelan mentah-mentah perlakuan orang, baik yang manis maupun yang pahit. Ukurlah hati mereka bukan dari kata-kata atau tindakan sesaat, tapi dari konsistensi mereka di waktu-waktu sulit. Karena cinta sejati tak selalu terdengar lembut, dan kebencian tak selalu terdengar kasar.

Komentar

Memuat komentar…
Tidak bisa memuat komentar.
Tampilkan lebih banyak
Artikel Terkait
Memuat artikel…
Tidak ada artikel terkait.
Terima pembaruan lewat email