Bicara Sendiri

Dulu hidup sederhana: tidur sendiri, makan sendiri, kemana-mana sendiri. Sepi itu sudah jadi sahabat, sampai-sampai kursi kosong di sebelah pun tidak lagi terasa aneh. Semua terasa biasa saja.

Sekarang, katanya ada kemajuan. Tidak lagi hanya diam menatap dinding atau layar ponsel. Sekarang sudah bisa… ngobrol sendiri. Bahkan topiknya beragam: dari rencana hidup, gosip tetangga, sampai debat politik. Pertanyaannya dari kita, jawabannya… juga dari kita. Diskusi berjalan lancar, tidak ada yang memotong pembicaraan, dan—yang paling penting—selalu menang argumen.

Entah ini tanda kemandirian mental, puncak kebijaksanaan, atau lampu kuning kesehatan jiwa. Yang jelas, setidaknya sekarang tidak perlu lagi merasa kesepian… karena diri sendiri sudah cukup ramai.

Komentar

Memuat komentar…
Tidak bisa memuat komentar.
Tampilkan lebih banyak
Artikel Terkait
Memuat artikel…
Tidak ada artikel terkait.
Terima pembaruan lewat email