Wolak Walik Ing Jaman

Dulu, kemampuan mengedit video di Adobe Premiere Pro atau Final Cut Pro adalah keterampilan langka. Begitu juga dengan memanipulasi foto di Photoshop—hanya segelintir orang yang menguasainya. Wajar jika dulu muncul sosok seperti pakar telematika Roy Suryo, yang keahliannya dianggap istimewa dan sulit ditandingi.

Sekarang, pemandangannya berbeda. Anak-anak pun sudah bisa mengedit video di smartphone menggunakan aplikasi CapCut, lengkap dengan musik jedag-jedug, atau memanipulasi foto hanya dengan mengetikkan prompt di AI. Hal-hal yang dulu dianggap rumit dan membutuhkan waktu belajar lama, kini bisa dilakukan siapa saja dalam hitungan menit. Jaman saiki akeh sing iso bro.

Dulu, bisa kuliah D3 saja sudah dianggap berpendidikan, apalagi berhasil lulus S1. Itu adalah pencapaian besar yang membanggakan keluarga. Sekarang, lulusan S1 sudah begitu banyak, sehingga gelar sarjana tidak lagi menjadi sesuatu yang otomatis terdengar "wah". Standar berubah, dan yang dulu dianggap luar biasa kini menjadi hal biasa.

Perubahan zaman selalu membawa kemudahan, tapi juga menggeser tolok ukur. Yang langka menjadi umum, yang sulit menjadi mudah. Dan di tengah semua kemudahan ini, tantangan kita adalah mencari cara baru untuk tetap unggul, bukan sekadar mengikuti arus.

Komentar

Memuat komentar…
Tidak bisa memuat komentar.
Tampilkan lebih banyak
Artikel Terkait
Memuat artikel…
Tidak ada artikel terkait.
Terima pembaruan lewat email