Karena hidup bukan selalu tentang semangat. Ada kalanya kita harus beristirahat. Tidak semua hari harus diisi dengan kejar-kejaran mimpi, memaksakan diri, atau membuktikan sesuatu pada orang lain. Ada waktu untuk berlari, ada waktu untuk berjalan, dan ada pula waktu untuk berhenti sejenak, menarik napas, dan merasakan kembali detak hidup yang sederhana.
Kalau perjalanan sudah mentok, langkah terasa berat, dan pikiran dipenuhi rasa jenuh atau muak, pulanglah dulu. Tidak ada salahnya. Pulang bukan berarti menyerah, pulang hanya berarti memberi diri kesempatan untuk mengisi ulang tenaga, memperbaiki arah, dan mengingat kembali tujuan awal kita. Kadang, justru di saat kita mundur sebentar, kita bisa melihat jalan yang lebih jelas ke depan.
Yang salah itu bukan berhenti atau mengambil jeda. Yang salah adalah memaksakan kehendak ketika hati dan pikiran sudah tidak selaras. Memaksa terus berjalan saat kompas batin kita sudah kacau hanya akan membuat kita tersesat lebih jauh. Ingatlah, istirahat adalah bagian dari perjalanan, bukan tanda kegagalan.
Jadi, kalau hidup mulai terasa terlalu berat, jangan ragu untuk melangkah pulang sejenak. Pulang pada tempat yang membuat hati tenang, pikiran jernih, dan semangat kembali tumbuh. Karena setelah istirahat, langkah kita akan kembali ringan, dan perjalanan pun terasa lebih berarti.