rjgMtIfGYu4OB4QkmjHAeAZy7ixF2fuByIYhJHQr

Perlu Pembanding

Perlu Pembanding
Perlu Pembanding

Bayangkan sebuah dunia di mana semua orang memiliki wajah sempurna—proporsi ideal, kulit tanpa noda, senyum menawan, dan mata yang memikat. Pada awalnya, orang mungkin akan saling memuji, karena keindahan dianggap sesuatu yang istimewa. Namun, ketika setiap orang memiliki tingkat keindahan yang sama, kata "cantik" atau "tampan" kehilangan maknanya. Mengapa? Karena keindahan hanya bisa diukur ketika ada yang tidak seindah itu. Tanpa adanya perbandingan, istilah tersebut hanyalah kata kosong yang tidak lagi menunjuk pada sesuatu yang spesifik. Semua orang memang enak dilihat, tetapi tidak ada yang lebih enak dilihat.

Hal yang sama berlaku untuk kecerdasan. Jika semua orang memiliki kemampuan berpikir setara—sama cepat, sama tajam, sama kreatif—maka kata "cerdas" pun tak lagi bermakna. Istilah itu hanya muncul karena ada yang dianggap kurang cepat, kurang tajam, atau kurang kreatif. Tanpa adanya "kurang" itu, tidak ada "lebih" yang bisa kita kenali.

Konsep seperti cantik–tampan, pintar–bodoh, bahkan kaya–miskin, semuanya lahir dari perbedaan. Nilainya muncul dari kontras. Tanpa pembanding, predikat hanyalah label tanpa isi—seperti mengatakan "gunung tinggi" di dunia di mana semua daratan setinggi Everest, atau "air dingin" di planet di mana semua air bersuhu sama. Perbedaanlah yang melahirkan makna.

Posting Komentar